Cara Ternak Belalang dan Manfaatnya
Belalang dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk padang rumput, hutan, dan daerah pertanian. Mereka merupakan hewan herbivora yang biasanya memakan tanaman dan daun, sehingga dapat menjadi hama bagi pertanian jika jumlahnya berlebihan.
Beberapa jenis belalang juga memiliki kemampuan untuk berkerumun dan membentuk kawanan besar yang disebut "kawanan belalang" atau "serombongan belalang". Kawanan belalang ini dapat mengalami perubahan perilaku secara massal dan sering kali berpindah tempat dalam jumlah yang sangat besar.
Belalang juga memiliki peran ekologis penting dalam ekosistem, seperti menjadi makanan bagi burung dan hewan lainnya serta berkontribusi dalam siklus nutrisi dengan mempercepat dekomposisi material organik di lingkungan.
Sumber: Joern, A., & Gaines, S. (2018). Population Ecology of Grasshoppers. Annual Review of Entomology, 63, 11-30.
Macam Macam Jenis Belalang
Berikut beberapa contoh macam-macam jenis belalang yang dikenal dalam ordo Orthoptera:
- Belalang Semak (Subfamily Gomphocerinae): Termasuk belalang yang umum di daerah padang rumput dan semak. Beberapa contoh jenisnya adalah Chorthippus parallelus, Chorthippus brunneus, dan Myrmeleotettix maculatus.
- Belalang Sembah (Subfamily Tettigoniidae): Juga dikenal dengan nama jangkrik. Salah satu jenisnya adalah Phaneroptera falcata, yang memiliki bentuk tubuh menyerupai daun dan daun pelepah.
- Belalang Raja (Family Acrididae): Merupakan kelompok belalang yang besar dan seringkali berbahaya bagi pertanian. Beberapa jenisnya adalah Schistocerca gregaria, Locusta migratoria, dan Oedaleus asiaticus.
- Belalang Penggerek (Subfamily Conocephalinae): Belalang ini sering ditemukan di daerah rerumputan dan seringkali menghasilkan suara "ngik-ngik" yang khas. Contohnya adalah Conocephalus dorsalis dan Euconocephalus nasutus.
- Belalang Daun (Subfamily Tettigoniinae): Belalang ini memiliki sayap panjang dan seringkali memiliki warna dan pola yang menarik. Beberapa jenisnya adalah Tettigonia viridissima dan Meconema thalassinum.
- Buzzetti, F. M. (2014). Visual Identification of the Orthoptera Species of the Mediterranean Area. Volume 2 - Caelifera. Pensoft Publishers.
- Sevgili, H., & Ünal, M. (2018). An Updated Checklist of the Orthoptera Species (Insecta) of Turkey, with a Conservation Priority List. Turkish Journal of Zoology, 42(Suppl 1), 1-19.
- Hollier, J. (Ed.). (2019). The Orthoptera Species File Online. Version 5.0/5.0. Tersedia online: http://Orthoptera.SpeciesFile.org (Diakses pada 1 July 2023).
Belalang memiliki beberapa manfaat yang penting dalam ekosistem dan lingkungan, terutama dalam ekosistem alam dan pertanian. Berikut adalah beberapa manfaat belalang:
- Pakan bagi Hewan Lain: Belalang menjadi sumber makanan bagi berbagai hewan lain, seperti burung, reptil, mamalia kecil, dan serangga pemangsa. Belalang membantu menjaga keseimbangan rantai makanan dan menyediakan sumber pangan bagi berbagai predator alami.
- Pembersih Alam: Beberapa jenis belalang memakan sisa-sisa tumbuhan yang mati dan material organik lainnya. Mereka berperan sebagai pembersih alami yang membantu dalam dekomposisi bahan-bahan organik dan menghasilkan nutrisi yang diperlukan untuk tanah.
- Penyerbukan: Beberapa jenis belalang memiliki peran dalam penyerbukan tanaman. Meskipun tidak seefisien lebah dan kupu-kupu sebagai penyerbuk, beberapa spesies belalang membantu dalam proses penyerbukan tanaman tertentu.
- Kontrol Hama: Meskipun beberapa jenis belalang dapat menjadi hama bagi pertanian jika populasi mereka berlebihan, beberapa spesies belalang juga berfungsi sebagai predator alami bagi hama tanaman seperti kutu daun, ulat, dan belalang pemakan biji-bijian.
- Ekosistem Rawa: Di beberapa ekosistem rawa, belalang berperan sebagai herbivora yang penting dan berkontribusi dalam siklus nutrisi dan produktivitas ekosistem.
- Lemos, W. P., & Dixon, A. F. (2010). Herbivory by a Phloem-Feeding Insect Reduces Nutrient Levels in Artificial and Real Plant Phloem. Journal of Experimental Botany, 61(4), 845-854.
- Cheng, L. (2010). Benefits of Insects to Humans: A Chinese Perspective. Florida Entomologist, 93(4), 617-630.
- Reynolds, O. L., & Rolfe, J. R. (2018). Insect Herbivores, Chemoreception, and Regulation of Plant Primary Metabolism. Journal of Chemical Ecology, 44(10), 1003-1020.
Kerugian Belalang
Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh belalang terutama terkait dengan dampaknya sebagai hama pertanian. Beberapa jenis belalang dapat menjadi hama yang merusak tanaman pertanian, terutama ketika populasi mereka berlebihan. Berikut adalah beberapa contoh kerugian yang dapat ditimbulkan oleh belalang:
- Menggerogoti Tanaman: Beberapa jenis belalang menggerogoti daun, batang, atau biji tanaman, yang dapat mengurangi produksi dan kualitas hasil pertanian. Mereka dapat memakan bagian-bagian penting dari tanaman sehingga tanaman menjadi lemah dan tidak berkembang dengan baik.
- Penyebar Penyakit: Beberapa spesies belalang juga dapat bertindak sebagai vektor penyakit tanaman, menularkan patogen dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan mengurangi hasil panen.
- Penggerek Batang Tanaman: Beberapa jenis belalang, seperti belalang penggerek, dapat merusak batang tanaman dengan menggerek masuk ke dalamnya, sehingga menyebabkan tanaman menjadi mati atau melemah.
- Kawanan Belalang: Dalam beberapa kasus, kawanan belalang dapat merusak tanaman dalam jumlah besar karena mereka bergerak secara massal dan merusak daerah pertanian yang luas.
- Sword, G. A., & Simpson, S. J. (2007). Biogeography of Locust Phase Polyphenism. Biological Reviews, 82(4), 571-594.
- Claverie, P., & Weygandt, P. (2011). Rangeland Locusts and Grasshoppers (Orthoptera: Acrididae) in the Sahel. Outlooks on Pest Management, 22(2), 59-63.
Ternak belalang merupakan kegiatan yang sedang berkembang dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya permintaan pasar untuk belalang sebagai pakan ternak, pakan ikan, dan bahan pangan manusia. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan ternak belalang:
- Pemilihan Spesies Belalang: Pilih spesies belalang yang sesuai dengan tujuan ternak Anda, baik itu untuk pakan ternak, pakan ikan, atau konsumsi manusia. Beberapa spesies yang umumnya digunakan dalam ternak adalah Belalang Semak (Gomphocerinae) dan Belalang Jangkrik (Tettigoniidae).
- Pemilihan Kandang: Siapkan kandang atau wadah yang sesuai untuk beternak belalang. Kandang dapat berupa kandang berlapis plastik atau wadah plastik yang cukup besar untuk menampung banyak belalang.
- Pemeliharaan Lingkungan: Pastikan lingkungan kandang memiliki suhu, kelembaban, dan pencahayaan yang sesuai untuk belalang. Suhu optimal untuk beternak belalang umumnya berkisar antara 25-30 derajat Celsius dengan kelembaban sekitar 60-70%.
- Pemberian Pakan: Berikan pakan yang sesuai untuk belalang. Pakan dapat berupa daun, rumput, atau makanan tambahan berupa pelet pakan yang dapat dibeli dari toko pakan ternak.
- Pengelolaan Populasi: Jaga kepadatan populasi belalang agar tidak terlalu padat, karena kepadatan populasi yang tinggi dapat menyebabkan kompetisi pakan yang berlebihan dan penyebaran penyakit.
- Pemanenan: Ketika belalang sudah mencapai ukuran yang diinginkan, lakukan pemanenan dengan cara mengumpulkan belalang dengan tangan atau alat penjemput lainnya.
- Villanueva, R. T. (2014). Rearing Grasshoppers (Orthoptera: Acrididae) as Alternative Source of Protein for Poultry. Animal Production Science, 54(8), 1191-1196.
- Han, R. C., Zhang, L. L., & Liu, L. H. (2019). Artificial Rearing of Edible Insects. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 18(3), 799-816.
Komentar
Posting Komentar