7 Makanan Yang Mengandung Probiotik, Salah Satunya Natto
Probiotik umumnya terdiri dari bakteri jenis Lactobacillus dan Bifidobacterium, meskipun ada juga jenis lain yang digunakan dalam produk probiotik.
Sumber:
- Gibson, G. R., Hutkins, R., Sanders, M. E., Prescott, S. L., Reimer, R. A., Salminen, S. J., Scott, K., Stanton, C., Swanson, K. S., Cani, P. D., Verbeke, K., & Reid, G. (2017). Expert consensus document: The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics (ISAPP) consensus statement on the definition and scope of prebiotics. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 14(8), 491-502.
- Hill, C., Guarner, F., Reid, G., Gibson, G. R., Merenstein, D. J., Pot, B., Morelli, L., Canani, R. B., Flint, H. J., Salminen, S., Calder, P. C., & Sanders, M. E. (2014). Expert consensus document. The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics consensus statement on the scope and appropriate use of the term probiotic. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 11(8), 506-514.
Manfaat probiotik bagi kesehatan telah banyak diteliti dan diketahui memiliki efek positif pada sistem pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan. Beberapa manfaat probiotik yang telah terbukti melalui penelitian ilmiah antara lain:
- Meningkatkan Kesehatan Saluran Pencernaan: Probiotik membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam saluran pencernaan, yang dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, dan sindrom iritasi usus.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Konsumsi probiotik dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan membantu mengatur respons imun dan mengurangi peradangan.
- Mengurangi Risiko Infeksi: Beberapa strain probiotik telah terbukti dapat membantu mencegah atau mengurangi durasi infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran kemih.
- Meningkatkan Kesehatan Kulit: Probiotik telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan kulit, termasuk mengurangi gejala penyakit kulit seperti dermatitis atopik dan jerawat.
- Mendukung Kesehatan Mental: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dapat berkontribusi pada kesehatan mental dengan mengurangi gejala depresi dan kecemasan.
- Membantu Pengelolaan Berat Badan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dapat berperan dalam pengelolaan berat badan dan mengurangi risiko obesitas.
- Menjaga Keseimbangan Mikrobiota Usus: Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus yang sehat, yang penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi yang optimal.
- Hill, C., Guarner, F., Reid, G., Gibson, G. R., Merenstein, D. J., Pot, B., Morelli, L., Canani, R. B., Flint, H. J., Salminen, S., Calder, P. C., & Sanders, M. E. (2014). Expert consensus document. The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics consensus statement on the scope and appropriate use of the term probiotic. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 11(8), 506-514.
- Xu, H., & Zhao, F. (2015). Probiotics and prebiotics in mental health. Science China Life Sciences, 58(6), 548-556.
- Gibson, G. R., Hutkins, R., Sanders, M. E., Prescott, S. L., Reimer, R. A., Salminen, S. J., Scott, K., Stanton, C., Swanson, K. S., Cani, P. D., Verbeke, K., & Reid, G. (2017). Expert consensus document: The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics (ISAPP) consensus statement on the definition and scope of prebiotics. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 14(8), 491-502.
Sejauh ini, probiotik dianggap aman untuk dikonsumsi oleh sebagian besar orang, terutama dalam dosis yang umum digunakan dalam produk makanan dan suplemen. Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan saat mengonsumsi probiotik, terutama pada awal penggunaan, seperti kembung, gas, diare ringan, atau gangguan pencernaan lainnya. Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan akan berkurang seiring tubuh beradaptasi dengan probiotik.
Namun, bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sedang menjalani perawatan medis yang mengganggu keseimbangan bakteri normal di dalam tubuh (seperti penggunaan antibiotik), ada potensi risiko infeksi bakteri langka yang disebabkan oleh probiotik. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi probiotik, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terkait kondisi kesehatan dan penggunaan probiotik.
Sumber:
- "Probiotics: What You Need To Know." National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), National Institutes of Health. https://www.nccih.nih.gov/health/probiotics-what-you-need-to-know
- "Probiotics." Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/consumer-health/expert-answers/probiotics/faq-20449338
Berikut adalah beberapa makanan yang mengandung probiotik:
- Yogurt: Yogurt adalah salah satu sumber probiotik yang paling umum dan mudah ditemui. Pastikan memilih yogurt dengan kandungan probiotik yang tinggi dan tanpa tambahan gula.
- Tempe: Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai fermentasi. Selain mengandung probiotik, tempe juga kaya akan protein dan serat.
- Kimchi: Kimchi adalah makanan fermentasi Korea yang terbuat dari sayuran seperti kol dan wortel. Kimchi mengandung berbagai jenis bakteri probiotik.
- Miso: Miso adalah pasta fermentasi dari Jepang yang terbuat dari kedelai atau bahan lainnya. Miso sering digunakan untuk membuat sup dan saus.
- Acar: Acar adalah sayuran yang difermentasi dalam cuka dan garam, umumnya terdiri dari mentimun, wortel, dan bawang merah.
- Kefir: Kefir adalah minuman susu fermentasi yang mirip dengan yogurt, namun memiliki tekstur yang lebih cair.
- Natto: Natto adalah makanan Jepang yang terbuat dari kedelai fermentasi dan sering disajikan dengan nasi.
- Marco, M. L., Heeney, D., Binda, S., Cifelli, C. J., Cotter, P. D., Foligné, B., Gänzle, M., Kort, R., Pasin, G., Pihlanto, A., Smid, E. J., & Hutkins, R. (2017). Health benefits of fermented foods: microbiota and beyond. Current Opinion in Biotechnology, 44, 94–102. doi:10.1016/j.copbio.2016.11.010
- Hill, C., Guarner, F., Reid, G., Gibson, G. R., Merenstein, D. J., Pot, B., Morelli, L., Canani, R. B., Flint, H. J., Salminen, S., Calder, P. C., & Sanders, M. E. (2014). Expert consensus document: The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics consensus statement on the scope and appropriate use of the term probiotic. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 11(8), 506–514. doi:10.1038/nrgastro.2014.66
Pemanfaatan probiotik dengan baik dan benar dapat membantu memperoleh manfaat kesehatan yang optimal. Berikut adalah beberapa tips untuk memanfaatkan probiotik dengan baik:
- Pilih Produk dengan Bakteri Hidup: Pastikan memilih produk probiotik yang mengandung bakteri hidup dan dalam jumlah yang mencukupi. Biasanya, jumlah bakteri probiotik yang disarankan adalah sekitar miliaran hingga triliunan CFU (colony-forming units).
- Simpan dengan Benar: Produk probiotik harus disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan. Beberapa produk memerlukan penyimpanan di dalam kulkas untuk menjaga kelangsungan hidup bakteri probiotik.
- Konsumsi Secara Rutin: Probiotik akan memberikan manfaat kesehatan jika dikonsumsi secara rutin dan teratur. Jika Anda mengonsumsi produk probiotik dalam bentuk suplemen, patuhi dosis yang dianjurkan oleh produsen atau petunjuk dari ahli gizi.
- Kombinasikan dengan Prebiotik: Prebiotik adalah serat makanan yang menjadi makanan bagi bakteri probiotik di dalam saluran pencernaan. Mengonsumsi prebiotik bersamaan dengan probiotik dapat membantu meningkatkan efek positif dari probiotik.
- Perhatikan Asupan Makanan Lain: Gaya hidup sehat dan asupan makanan lain juga berperan penting dalam mendukung kesehatan saluran pencernaan. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta menjaga asupan air yang cukup.
- Konsultasikan dengan Tenaga Medis: Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi probiotik.
- Hill, C., Guarner, F., Reid, G., Gibson, G. R., Merenstein, D. J., Pot, B., Morelli, L., Canani, R. B., Flint, H. J., Salminen, S., Calder, P. C., & Sanders, M. E. (2014). Expert consensus document: The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics consensus statement on the scope and appropriate use of the term probiotic. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 11(8), 506–514. doi:10.1038/nrgastro.2014.66
- Marco, M. L., Heeney, D., Binda, S., Cifelli, C. J., Cotter, P. D., Foligné, B., Gänzle, M., Kort, R., Pasin, G., Pihlanto, A., Smid, E. J., & Hutkins, R. (2017). Health benefits of fermented foods: microbiota and beyond. Current Opinion in Biotechnology, 44, 94–102. doi:10.1016/j.copbio.2016.11.010
Gaya hidup sehat dengan memanfaatkan probiotik dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan saluran pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Berikut adalah beberapa langkah untuk menjalani gaya hidup sehat dengan memanfaatkan probiotik:
- Konsumsi Makanan Fermentasi: Makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, kimchi, tempe, dan miso mengandung probiotik alami yang baik untuk kesehatan usus.
- Minum Susu Fermentasi: Susu fermentasi seperti yogurt dan kefir mengandung bakteri probiotik yang bermanfaat untuk pencernaan.
- Pilih Suplemen Probiotik: Jika tidak cukup mendapatkan probiotik dari makanan, Anda dapat mempertimbangkan mengonsumsi suplemen probiotik. Pastikan untuk memilih produk yang mengandung bakteri hidup dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan Anda.
- Konsumsi Prebiotik: Prebiotik adalah serat makanan yang menjadi makanan bagi bakteri probiotik di usus. Konsumsi makanan kaya prebiotik seperti bawang putih, bawang merah, pisang, bawang Bombay, dan asparagus.
- Hindari Makanan yang Merusak Bakteri Baik: Hindari makanan yang mengandung banyak gula, lemak jenuh, dan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak bakteri baik di dalam usus.
- Perhatikan Asupan Serat: Asupan serat yang cukup membantu menjaga kesehatan usus dan mendukung pertumbuhan bakteri probiotik.
- Olahraga Teratur: Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan usus dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap probiotik.
- Kelola Stres: Stres dapat mempengaruhi kesehatan usus, sehingga penting untuk mengelola stres dengan baik melalui meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya.
- Tidur Cukup: Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan sistem kekebalan tubuh dan usus.
- Konsultasikan dengan Ahli Gizi atau Dokter: Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter sebelum mengonsumsi probiotik.
- Slavin, J. (2013). Fiber and Prebiotics: Mechanisms and Health Benefits. Nutrients, 5(4), 1417–1435. doi:10.3390/nu5041417
- Bindels, L. B., Delzenne, N. M., Cani, P. D., & Walter, J. (2015). Towards a more comprehensive concept for prebiotics. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 12(5), 303–310. doi:10.1038/nrgastro.2015.47
- Hill, C., Guarner, F., Reid, G., Gibson, G. R., Merenstein, D. J., Pot, B., Morelli, L., Canani, R. B., Flint, H. J., Salminen, S., Calder, P. C., & Sanders, M. E. (2014). Expert consensus document: The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics consensus statement on the scope and appropriate use of the term probiotic. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 11(8), 506–514. doi:10.1038/nrgastro.2014.66
- Huang, R., Ning, H., Shen, M., Li, J., Zhang, J., Chen, X., & Xu, K. (2016). Probiotics for the Treatment of Allergic Rhinitis: A Systematic Review. American Journal of Rhinology & Allergy, 30(1), e19–e29. doi:10.2500/ajra.2016.30.4252
Komentar
Posting Komentar